Aris Priyono: IKAMaT Ciptakan Lapangan Kerja Baru

Semarang – IKAMaT. “Yayasan IKAMaT berhasil menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi lulusan Ilmu Kelautan dan Oseanografi UNDIP yang berminat bekerja di bidang pemberdayaan masyarakat dalam lingkup program rehabilitasi mangrove di Indonesia,” jelas Aris Priyono, salah satu founder IKAMaT.

Berbicara di depan ratusan mahasiswa dan alumni dalam rangka Reuni Akbar ke-30 Tahun, Alumni Ilmu Kelautan dan Oseanografi UNDIP, pada saat Seminar Nasional dan Workshop Kelautan 2017: “A Link To Past, A Bridge to The Future” (22/9/17) di Auditorium Kampus FPIK UNDIP, Tembalang, Semarang, Aris menambahkan bahwa seorang sarjana harus dapat menciptakan dan bukan hanya mencari pekerjaan.

“IKAMaT adalah yayasan yang bertujuan untuk menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan, pembinaan, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat pesisir dalam bidang sosial, kemanusiaan dan penelitian, menjalin kerja sama dengan berbagai instansi pemerintah dan non pemerintah yang bergerak dalam bidang pelestarian ekosistem mangrove dan pemberdayaan masyarakat pesisir,” jelasnya.

Pihak panitia mengundang salah satu pendiri IKAMaT sebagai perwakilan dari alumni yang dianggap berhasil mengembangkan bidang wira usaha Ilmu Kelautan dan Oseanografi di dunia kerja sehingga mampu menciptakan lapangan kerja baru.

Ditemui selepas memberikan materinya, Aris Priyono berharap akan semakin banyak lagi lulusan Ilmu Kelautan dan Oseanografi UNDIP yang berani berwira usaha sehingga ilmu yang didapatkan selama bangku perkuliahan tidak sia-sia karena dapat dikembangkan lebih luas untuk masyarakat.

“Kita harus berani membuka lapangan pekerjaan baru. Tugas sarjana adalah menciptakan bukan hanya mencari pekerjaan. Dengan demikian, kita bisa membantu negara ini dalam mengatasi masalah pengangguran yang masih menjadi masalah besar pemerintah. Bila kita punya tekad, kita bisa menciptakan peluang,” jelas Aris lebih lanjut.

Aris juga menyatakan rasa bangganya sebagai alumni Ilmu Kelautan dan Oseanografi UNDIP yang selama kurang lebih 16 tahun ini berjuang menggaungkan nama almamaternya, tak hanya di lingkup nasional bahkan internasional.

KeSEMaT, sebagai cikal bakal IKAMaT, bersama dengan relawan mangrovenya KeMANGTEER dan perusahaannya KeMANGI, di tahun 2017 ini sudah lebih dulu berhasil menancapkan tajinya di tingkat dunia, di level ASEAN dan Asia Pasifik. Kemudian, melalui yayasannya, yaitu IKAMaT yang baru berdiri 2014, di tahunnya yang ketiga ini, sudah mampu bekerja sama dengan puluhan mitra dari dalam dan luar negeri.

“Saat ini, IKAMaT sudah dan sedang mengerjakan proyek-proyek pemberdayaan masyarakat di pesisir Jepara, Bekasi, Demak dan menjadi trainer pelatihan di Papua, Rembang, Penajam, dan kota-kota lainnya di Indonesia bahkan hingga level ASEAN untuk mengerjakan proyek Sister School antara Indonesia dengan Thailand. Sebagai alumni Ilmu Kelautan dan Oseanografi UNDIP, pencapaian ini membuat saya bangga,” pungkasnya. (ADM).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *