Jepara – IKAMaT. Adalah Mangrove Education Center of KeSEMaT (MECoK), yang di tahun 2018 ini sudah menginjak usianya yang ke-17 tahun. Mulai dikembangkan oleh KeSEMaT di tahun 2001, pada tahun ini, IKAMaT melanjutkan pengembangannya menjadi sebuah ekowisata mangrove yang pertama di Jepara.
Informasi ini dijelaskan oleh Aditya Sukma Bahari, selaku Manajer Program Riset Yayasan IKAMaT, saat ditemui di Jepara sewaktu kegiatan Survei dan Updating Data MECoK (9/7/18).
“KeSEMaT sudah mengawalinya sejak 2001 hingga sekarang dengan program penanaman dan pengkayaan spesies dengan sangat baik,” jelasnya. “Saatnya sekarang, para AMaT yang tergabung di IKAMaT, bekerja sama dengan KeSEMaT dan afiliasi kami lainnya, mulai menggarap MECoK ini menjadi sebuah ekowisata pendidikan dan ekologi mangrove yang baik,” tambahnya.
IKAMaT sudah melakukan kegiatan ini dua kali dalam kurun waktu tiga bulan, yaitu pada bulan Mei dan Juli 2018.
“Pada tanggal 19 – 20 Mei 2018 dan 9 Juli 2018, kami melakukan survei, memetakan lokasi, mengambil data spesies dan mengolah hasilnya yang akan kami jadikan sebuah Buku Identifikasi Mangrove di MECoK Teluk Awur, Jepara,” jelas Ferri S. P., selaku Manajer program Pengabdian Masyarakat IKAMaT. “Dengan adanya Buku Identifikasi MECoK ini, kedepan kami harapkan dapat melengkapi konsep edukasi yang akan kami kembangkan di MECoK,” terangnya lebih lanjut.
Tim MECoK IKAMaT juga sudah membuat grand design dan melakukan koordinasi dengan Tim Marine Science Technopark (MSTP), UNDIP guna mewujudkan kehadiran MECoK Ecopark di Jepara.
Video Pengembangan MECoK.
“MECoK punya keanekaragaman jenis mangrove yang paling lengkap diantara lokasi lainnya di Jawa Tengah ini,” kata Aditya. “Untuk itulah, ekowisata mangrove di Jepara yang baru pertama kalinya dikembangkan ini, nantinya akan menjadi ekowisata mangrove unggulan kami, juga MSTP UNDIP dan Pemerintah Kabupaten Jepara, tentunya,” pungkasnya. (GRE/AP/ADM).