Apakah PMTD?
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km dan memiliki potensi sumber daya pesisir dan lautan yang sangat besar. Sumber daya alam yang terdapat di wilayah pesisir dan laut terdiri dari sumber daya yang dapat pulih (renewable resources), seperti perikanan dan hutan mangrove maupun sumber daya yang tidak dapat pulih (non-renewable resources), seperti minyak bumi dan gas mineral serta jasa-jasa lingkungan.
Suasana penyampaian teori PMTD.
Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai hutan mangrove terbesar di dunia, yaitu mencapai 8,6 juta hektar, meskipun saat ini dilaporkan sekitar 5,3 juta hektar jumlah hutan itu telah rusak. Ekosistem mangrove merupakan komunitas tumbuhan pesisir yang memiliki manfaat sangat besar, antara lain sebagai daerah pemijahan ikan-ikan pesisir, daerah asuhan ikan-ikan ekonomis penting, penyedia nutrien dan zat hara penting bagi ekosistem lain.
Ekosistem mangrove memiliki fungsi fisik, seperti menjaga daerah pesisir dari abrasi dan akresi, intrusi air laut serta gelombang laut. Ekosistem mangrove juga memiliki manfaat ekonomis berupa hutan produksi, hasil hutan bukan kayu, jasa lingkungan, pariwisata, dan riset.
Selanjutnya, manfaat ekologis hutan mangrove berupa feeding ground, nursery ground dan export nutrient bagi biota-biota yang bergantung pada ekosistem esensial ini. Secara ekosistem, mangrove mampu berperan dalam stabilitas suatu ekosistem pesisir, baik secara fisik maupun biologis.
Pengelolaan mangrove secara berkelanjutan adalah salah satu upaya untuk menjaga ekosistem mangrove di Indonesia agar tidak mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh ketidaktahuan cara pengelolaan hutan dan ekosistem mangrove itu sendiri.
IKAMaT menjawab tantangan tersebut dengan meningkatkan serta mengembangkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia melalui Pelatihan Mangrove Tingkat Dasar (PMTD) yang diselenggarakan oleh Lembaga Pelatihan Mangrove (LPM) IKAMaT. PMTD merupakan tingkatan dasar dari tiga tingkatan dalam Pelatihan Mangrove (PM)
Kegiatan pengelolaan ekosistem mangrove membutuhkan sumber daya manusia yang sesuai dengan bidang keahliannya. Diharapkan dengan adanya PMTM maka akan dapat meningkatkan efektifitas pelaksanaan pengelolaan ekosistem mangrove di Indonesia.
Tujuan Umum
PMTD memiliki tujuan untuk memastikan kompetensi seseorang yang didapatkan melalui serangkaian pembelajaran melalui teori di ruang kelas, praktik ruangan dan lapangan dan penugasan dan ujian.
Tujuan Khusus
1. Membantu masyarakat, terutama tenaga ahli, CSR perusahaan, swasta, BUMN dan lembaga pemerintahan dalam upaya percepatan manajemen konservasi dan rehabilitasi ekosistem mangrove di institusinya masing-masing.
2. Meningkatkan standar kompetensi individu dalam upaya melakukan identifikasi dan rehabilitasi mangrove.
3. Mendapatkan sertifikat kompetensi melalui proses PMTD.
Manfaat
Bagi para profesional, menyandang PMTD akan memberikan sejumlah manfaat sebagai berikut:
1. Memiliki keunggulan kompetitif dibanding kandidat tanpa sertifikat.
2. Memiliki potensi untuk mendapatkan gaji lebih tinggi.
3. Memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan.
4. Menunjang karir profesional.
Bagi perusahaan atau industri, PMTD juga mendatangkan sejumlah keuntungan berikut:
1. Membantu menemukan kandidat yang tepat dalam proses rekrutmen.
2. Membantu divisi Human Resources (HR) untuk menyusun pengembangan karir dan remunerasi berbasis kompetensi.
3. Meyakinkan kepada klien atau konsumen bahwa produknya dibuat oleh personel yang kompeten.
Keluaran
Sertifikat PMTD dapat digunakan untuk rekrutmen, penempatan, promosi jabatan, pengembangan training, penilaian kinerja, hingga menentukan besaran kompensasi.
Program PMTD berlangsung selama beberapa hari. Ujian kompetensi diselenggarakan di akhir sesi pelatihan. Peserta yang dinyatakan lulus berhak mendapatkan Sertifikat PMTD.
Hasil keluaran PMTD, diantaranya akan dapat:
1. Mencetak asesor yang mampu menilai kondisi komunitas mangrove.
2. Mencetak asesor yang mampu membuat laporan dan memberikan feedback hasil penilaian kondisi komunitas mangrove.
3. Meningkatkan kualitas asesor dalam mengukur kondisi komunitas mangrove.
4. Mencetak asesor yang kompeten dan terstandarisasi sesuai keahliannya, sesuai dengan tingkatan PMTD.
5. Sertifikat PMTD dapat digunakan sebagai persyaratan untuk mengikuti PM di tingkatan selanjutnya yang diadakan LPM IKAMaT.
Sasaran
PMTD merupakan upaya peningkatan sumber daya manusia secara kualitas dan kuantitas di bidang mangrove, baik untuk masyarakat, tenaga ahli dari CSR perusahaan BUMN dan swasta ataupun pemerintah, untuk menjadi ahli mangrove (asesor) baru yang ter-sertifikasi, dengan harapan dapat membantu pengelolaan ekosistem mangrove yang ada di Indonesia, dari berbagai macam latar belakang bidang keilmuan.
Target Audiens
1. Siapa saja yang telah dan akan berperan sebagai asesor untuk tujuan rekrutmen, penempatan, perencanaan pengembangan karir, pengembangan training, dan penilaian kinerja pegawai.
2. Peserta tidak harus dari lulusan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Tingkatan PM
PM terbagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu:
1. PMTD.
2. PM Tingkat Menengah (PMTMN) (Taksonomi, Pemetaan dan Rehabilitasi Mangrove).
3. PM Tingkat Mahir (PMTM) (Perencanaan Restorasi, Indeks Kesehatan, Pengukuran Karbon dan Valuasi Ekonomi Mangrove).
Pendaftaran PMTD
PMTD merupakan tingkatan PM dengan durasi selama 15 Jam Pelajaran (JP).
Pengajar
Pengajar 1: Bidang Kajian Ekologi Mangrove
Nama: Dr. Rudhi Pribadi (Asesor Mangrove Tersertifikasi LSP PRO BRIN).
Kualifikasi: (1) PhD in Mangrove Ecology, University of Stirling, Scotland, UK. (2) BSc (Hons) in Biology, Jenderal Soedirman University, Purwokerto.
Bidang Keahlian: Mangrove Ecology, Mangrove Restoration and Rehabilitation, Mangrove Ecosystem Health Assessment and Coastal and Marine Spatial Planning.
Pengajar 2. Bidang Kajian Rehabilitasi Mangrove
Nama: Muksin Purnama, S.Kel. (Surveyor Mangrove Tersertifikasi LSP PRO BRIN).
Kualifikasi: BSc (Hons) in Marince Science, Diponegoro University, Semarang.
Bidang Keahlian: Mangrove Ecology and Mangrove Restoration and Rehabilitation.
Pengajar 3. Bidang Kajian Analisis Vegetasi Mangrove
Nama: Paspha Ghaishidra Muhammad Putra (Surveyor Mangrove Tersertifikasi LSP PRO BRIN).
Kualifikasi: BSc (Hons) in Marince Science, Diponegoro University, Semarang
Bidang Keahlian: Mangrove Ecology and Mangrove Ecosystem Health Assessment.
Lokasi
1. Teori: Meeting room, hotel di Semarang atau Balai Diklat Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
2. Praktik: Kawasan Vegetasi Mangrove di Semarang Mangrove Center (SMC), Jateng.
Waktu
1. Teori (Hari Pertama)
08.00 – 17.00 WIB.
2. Praktik Lapangan dan Ruangan (Hari Kedua)
08.00 – 17.00 WIB.
Durasi Kegiatan
Dua (2) hari.
Kurikulum
Hari Pertama
I. Teori
1. Pre Test.
2. Komunikasi dan Kerja Sama di Tempat Kerja Mangrove (1 JP).
3. Melaksanakan Keselamatan Kerja (K3) di Lingkungan Mangrove (1 JP).
4. Menentukan Personil Survei Komunitas Mangrove (1 JP).
5. Menyiapkan Alat dan Bahan Pengambilan Data Kondisi Komunitas Mangrove (1 JP).
6. Menentukan Stasiun Pemantauan Komunitas Mangrove (1 JP).
7. Melakukan Pelacakan Stasiun Pemantauan Komunitas Mangrove (1 JP).
Hari Kedua
II. Praktik Lapangan
1. Melakukan Pengambilan Data Pemantauan Komunitas Mangrove (3 JP).
III. Pengolahan Data
1. Menganalisis Data Hemispherical Photography (2 JP).
2. Menganalisis Data Komunitas Mangrove (2 JP).
IV. Penyusunan Laporan
1. Membuat Laporan Pemantauan Komunitas Mangrove (2 JP).
2. Post Test.
Deskripsi
Teori 1 – Ruang Kelas (Hari Pertama)
Pada hari pertama, peserta akan melakukan pre test untuk mengukur kemampuan sebelum dilakukannya pelatihan. Selanjutnya, peserta akan diberikan materi mengenai Pengantar Kegiatan Pemantauan Komunitas Mangrove dan materi Komunikasi an Kerja Sama di Tempat Kerja Mangrove, K3 di Lingkungan Mangrove dan Persiapan Pelaksanaan Pemantauan Komunitas Mangrove dengan total materi selama 6 JP.
Praktik 1 – Praktik Lapangan (Hari Kedua)
Praktik lapangan akan dilaksanakan di SMC Jateng. Peserta akan melakukan kegiatan Pengambilan Data Analisis Vegetasi dan Tutupan Kanopi Mangrove menggunakan teknik fotografi hemisperikal di lapangan, yang didampingi oleh trainer untuk mengaplikasikan teori yang sudah didapatkan pada hari sebelumnya, dengan praktik selama 3 JP.
Kegiatan dilanjutkan dengan melakukan praktik Pengolahan, Analisis Data Hasil Pemantauan dan Penyusunan Laporan Pemantauan Komunitas Mangrove dan Evaluasi Program dengan total 6 JP. kemudian peserta akan melakukan post test untuk mengukur kemampuan setelah dilakukannya pelatihan.
Penilaian
Proses penilaian PMTD dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Penilaian atas penugasan case study, simulasi atau latihan.
2. Penilaian atas hasil observasi pengajar dan fasilitator selama pelatihan berlangsung.
3. Test tertulis di akhir sesi pelatihan.
4. Peserta berhak mendapatkan sertifikat PMTD yang dikeluarkan oleh LPM IKAMaT.
Fasilitas
1. Meeting Room.
2. Transportasi ke SMC Jateng (PP).
3. Konsumsi.
4. Modul Softcopy (flash drive).
5. Seminar Kit.
6. Sertifikat PMTD.
Biaya
Mahasiswa: Rp2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah)/orang.
Umum: Rp3.0000.000,- (tiga juta rupiah)/orang.
Rekening
Pembayaran dapat dilakukan melalui proses transfer bank ke nomor rekening:
A.N. : IKAMaT.
Nomor Rekening: 0083-01-001973-56-7.
Bank: Bank BRI.
Mekanisme
1. Untuk peserta perorangan, Anda dapat langsung melakukan pendaftaran.
2. Untuk peserta dari lembaga, Anda juga dapat langsung melakukan pendaftaran, sesuai dengan poin 1 atau kami dapat mengirimkan surat penawaran kerja sama dengan lembaga Anda.
Cara Pendaftaran
1. Transfer biaya sesuai dengan nilai nominal yang telah ditentukan via transfer bank ke nomor rekening: 0083-01-001973-56-7 a.n. IKAMaT. Bank BRI Semarang.
2. Ketik: [Biaya PMTD]_[Pendaftaran PMTD]. Contoh: Rp2.500.000,-/Rp3.000.000,-_Pendaftaran PMTD. Kirim ke WhatsApp Official IKAMaT 0821 7783 2014.
3. Kirim nota bukti transfer via WhatsApp.
4. Kami akan mengirimkan itinerary, rundown acara PMTD dan kelengkapan administrasi lainnya.
5. Selesai.
6. Terima kasih sudah melakukan pendaftaran PMTD.
Protokol Kesehatan
PMTD akan dilaksanakan dengan mamatuhi protokol kesehatan, yaitu:
1. Wajib menggunakan masker.
2. Wajib mencuci tangan secara berkala.
3. Wajib menjaga jarak.
4. Wajib memastikan diri tidak sedang mengalami gejala yang mengarah pada infeksi (misalnya, sedang demam atau batuk).
Kewajiban Penyelenggara
1. Memastikan ruangan dan perlengkapan pelatihan steril.
2. Menyediakan ruang kelas dengan kapasitas 50% dari biasanya.
3. Melakukan pengukuran suhu tubuh peserta sebelum memasuki hotel/tempat pelatihan.
Keterangan
PMTD hanya akan diselenggarakan apabila terdapat 10 pendaftar/peserta atau lebih. Dalam satu bulan, PMTD akan dilaksanakan sebanyak dua kali.
Informasi lebih lanjut mengenai mekanisme PMTD, silakan menghubungi kami melalui WhatsApp Official IKAMaT 082177832014 atau klik DAFTAR SEKARANG di bawah ini. Terima kasih. (ADM).