Pendahuluan
Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat, kami bermitra dengan komunitas lokal di tiga kota—Semarang, Pandeglang, dan Brebes. Mitra kami, yang merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat kami dalam rangka mengelola berbagai inisiatif berbasis mangrove, termasuk ekowisata, produksi batik mangrove, dan jajanan berbahan dasar mangrove. Inisiatif ini bertujuan memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan, serta mendukung keberlanjutan jangka panjang bagi mitra dan ekosistem mangrove yang mereka lindungi.
Warga Binaan Kami
Kami memiliki tiga mitra sebagai warga binaan kami, yaitu:
- Mekar Tani Lindung di Semarang
- Kelompok Mangrove Patikang Berseri di Pandeglang
- Kelompok Pengolah Jajanan Mangrove (KPJM) Dewi Mangrove, Mangrovesari di Brebes
Berikut adalah profil singkat dari masing-masing warga binaan, kegiatan mereka, dan kontribusi mereka terhadap pembangunan lokal dan pelestarian mangrove.
1. Mekar Tani Lindung (METAL) – Semarang
METAL adalah kelompok nelayan yang mengelola Maroon Mangrove Edu Park (Maroon MEP), sebuah destinasi ekowisata yang terletak di sekitar Lanumad Ahmad Yani, Semarang. Inisiatif ini dibentuk melalui kerja sama antara PT Phapros dan IKAMaT. METAL bertanggung jawab dalam mengelola kawasan mangrove di sekitar Maroon MEP, mengubahnya menjadi tempat wisata yang menarik bagi pengunjung serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya ekosistem mangrove. Melalui proyek ini, METAL turut mempromosikan pariwisata hutan mangrove berkelanjutan sambil mendukung mata pencaharian lokal.
2. Kelompok Mangrove Patikang Berseri (KMPB) – Pandeglang
KMPB adalah kelompok yang terdiri dari istri-istri nelayan yang mengelola kawasan Lembur Mangrove Patikang (LMP) di Citeureup, Pandeglang, Banten. Kelompok ini dibentuk oleh PT Chandra Asri dan IKAMaT dan berfokus pada produksi batik mangrove sebagai oleh-oleh khas yang menggambarkan warisan budaya dan alam pesisir daerah tersebut. Dengan memproduksi batik mangrove, KMPB menciptakan sumber penghasilan yang berkelanjutan bagi mereka, sekaligus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pelestarian mangrove.
3. Kelompok Pengolah Jajanan Mangrove (KPJM) Dewi Mangrove – Brebes
KPJM Dewi Mangrove adalah kelompok yang terdiri dari istri-istri nelayan yang memproduksi jajanan berbahan dasar mangrove sebagai makanan khas lokal. Terletak di Mangrovesari, Brebes, kelompok ini juga ikut membantu mengelola kawasan Mangrovesari yang berfungsi sebagai ekowisata. KPJM Dewi Mangrove adalah bagian dari Kelompok Masyarakat Pelestari Hutan Pesisir (KMPHP) berfokus pada konservasi hutan mangrove di pesisir. PUR dan IKAMaT bekerja sama dengan KMPHP dan KPJM Dewi Mangrove dalam kegiatan peningkatan kapasitas kelompok melalui program rehabilitasi mangrove dan kebermanfaatan melalui produksi jajanan mangrove. KMPHP dan KPJM Dewi Mangrove tidak hanya mendukung ekowisata mangrove, tetapi juga menawarkan produk unik bagi pengunjung sambil mempromosikan keberlanjutan hutan mangrove.
Penutup
Inisiatif berbasis komunitas istri nelayan dan nelayan di Semarang, Pandeglang, dan Brebes ini merupakan kolaborasi kami dengan warga lokal, bisnis, dan mitra lingkungan lainnya dalam menciptakan mata pencaharian yang berkelanjutan sambil melestarikan ekosistem mangrove. Dengan upaya ini, kami berkontribusi pada pengembangan pariwisata ramah lingkungan, pelestarian warisan budaya, dan pertumbuhan ekonomi lokal. Kami bangga dapat bekerja bersama mitra komunitas kami untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi ekosistem mangrove dan masyarakat yang bergantung padanya. (ADM).