Salatiga – IKAMaT. IKAMaT dan KeSEMaT kembali melakukan pameran aneka produk olahan mangrove. Kali ini, IKAMaT dan KeSEMaT mengikuti Pameran Hari Jadi ke-79 Jawa Tengah (Jateng) yang dilaksanakan di UIN Salatiga. Acara dibuka dengan kegiatan fun run yang dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dan pembukaan stand fair, mulai dari pukul 06.00-14.00 WIB. (18-20/8/24).
Suasana booth KKMD Jateng yang ramai pengunjung.
IKAMaT dan KeSEMaT mengenalkan jajanan, batik, dan kopi mangrove kepada para pengunjung yang merupakan hasil produksi dari warga binaan KeSEMaT, yaitu Bina Citra Karya Wanita, Srikandi Pantura, dan Arjuna Berdikari.
IKAMaT menjelaskan kopi mangrove.
Anggoro D. B Saputro (Staf Manajer Keuangan dan Operasional) menjelaskan bahwa pameran ini merupakan upaya kolaboratif antara IKAMaT, KeSEMaT, BPDAS Pemali Jratun, BPDAN Serayu Opak Progo, dan BIRO ISDA yang tergabung dalam Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) Jateng. Bekerja sama dengan Kemitraan, kegiatan ini berupaya mengenalkan produk-produk UMKM di pesisir Jateng kepada masyarakat luas.
“Kami berharap bahwa dengan adanya kegiatan pameran produk olahan mangrove dan pesisir ini, maka potensi ekonomi mangrove dapat dikenal lagi ke seluruh lapisan masyarakat sehingga upaya pelestarian lingkungan di kawasan pesisir dapat semakin berkembang,” harap Anggoro.
Penjelasan IKAMaT mengenai potensi ekonomi mangrove.
Produk yang dipamerkan di booth KKMD Jateng, diantaranya stik, kerupuk, peyek, tepung, kopi, sirup, dan batik mangrove. Selain itu, terdapat gula dan legen nipah. Produk-produk ini didatangkan langsung dari berbagai daerah di Pantai Utara Jateng.
“Saya senang mengunjungi booth KKMD Jateng karena menampilkan banyak sekali produk mangrove, mulai dari makanan, minuman, dan batik. Di samping itu, saya tadi juga dijelaskan mengenai mangrove oleh IKAMaT, yang awalnya saya kira mangrove hanyalah tumbuhan yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomi, ternyata bisa bahkan sangat menguntungkan potensi ekonominya,” kata Endang (pengunjung). “Tak lupa, saya juga membeli banyak produk mangrove untuk saya jadikan oleh-oleh di rumah,” lanjutnya.
Foto bersama di booth KKMD Jateng.
Dimas Saktia Widianto (Staf MENPORSI KeSEMaT) mengatakan bahwa KeSEMaT sudah sering mengikuti pameran yang melibatkan aneka produk olahan mangrove dari warga binaannya.
“Hasil penjualan produk olahan mangrove selama tiga hari pameran ini, tentunya sangat bermanfaat dalam meningkatkan pendapatan warga binaan kami di SMC Jateng, Semarang,” kata Dimas. “Semoga saja, kedepan akan lebih banyak lagi masyarakat yang dapat mengoptimalkan potensi ekonomi mangrove untuk menyejahterakan kehidupannya,” lanjutnya.
Keseluruhan acara yang berlangsung selama tiga hari ini berlangsung dengan baik dan lancar yang ditutup pada pukul 16.00 WIB dengan foto bersama. (ADBS/AP/ADM).