Semarang – IKAMaT. IKAMaT menghadiri undangan Aksi Penanaman Mangrove dan Coastal Clean Up (CCU) di Kawasan Hutan Lindung, Angke Kapuk, Jakarta Utara. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, dalam rangka upaya peningkatan pengelolaan fungsi ekologi mangrove berkelanjutan melalui pemberdayaan komunitas. (12/7/24).
IKAMaT dan KeMANGTEER Indonesia di Kawasan Hutan Lindung, Angke Kapuk, Jakarta Utara.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, di antaranya pemerintah, swasta, dan komunitas pegiat lingkungan, seperti Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jakarta, Kelurahan Kapuk Muara, Kelurahan Kamal Muara, PT Asianagro Agungjaya, Lestari Mangrove dan Alam (LEVA), KeMANGTEER, dan IKAMaT.
Kegiatan dimulai dengan pembukaan oleh MC pada pukul 08.30 WIB yang dilanjutkan dengan sambutan oleh Bayu Meghantara (Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta) yang mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk peningkatan fungsi ekologis mangrove di Hutan Lindung, Angke Kapuk.
Penanaman mangrove menggunakan selongsong bambu.
“Kegiatan ini, sebagai bentuk pengenalan terhadap hutan lindung di kawasan pos 2 Angke Kapuk karena terdapat tanah timbul yang bisa digunakan sebagai area penanaman mangrove. Harapan kedepannya, akan banyak orang yang menanam mangrove di sini,” kata Bayu. “Semoga kegiatan hari ini berjalan dengan baik dan lancar, dan terima kasih kepada seluruh elemen yang telah mendukung terselenggaranya acara ini,” lanjutnya.
Setelah sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pembagian kelompok. Setelah itu, peserta menuju ke lokasi penanaman melalui treking mangrove. Setelah sampai, acara dilanjutkan dengan aksi penanaman mangrove dan CCU secara serentak.
Foto bersama KeMANGTEER Indonesia dan LEVA.
“Kegiatan hari ini sangat seru dan menyenangkan karena ini pertama kalinya saya melakukan penanaman mangrove dan CCU di Hutan Lindung, Angke Kapuk,” kata Rena Sagita (Staf Manajer Humas dan Lapangan). “Saya juga senang sekali karena dapat berjumpa kembali dengan KeMANGTEER Indonesai dan LEVA yang merupakan afiliasi dan mitra kerja IKAMaT,” lanjutnya.
Penanaman mangrove dilakukan dengan menggunakan selongsong bambu yang telah diisi lumpur. Metode ini dipilih sebagai alternatif, karena jika mangrove ditanam langsung di lumpur, akar mangrove dapat tenggelam akibat kedalaman lumpur yang mencapai 3 m.
Keseluruhan kegiatan yang dimulai pada pukul 08.30 – 11.00 WIB ini berjalan dengan baik dan lancar yang ditutup dengan makan siang dan foto bersama. (RS/AP/ADM).